Bengkulu malboronews.com – Pasca pernyataan Ketua DPD IMM Kelvin Aldo yang mengatakan Civitas Akademika Unib dapat memecah Belah Masyarakat, Kamis (8/2) Gubernur BEM FH Unib Periode 2023 Mahesa Bagas Kara menilai pernyataan dari Ketua DPD IMM Kelvin Aldo hanya mencari sensasi.
“Upaya deklarasi ini adalah bentuk pencerdasan dan para akademisi dan pihak yang terlibat sudah memberikan contoh atau bentuk kepedulian mereka terhadap bangsa ini, sekarang yang menjadi pertanyaan saudara Kelvin ini paham atau tidak dengan kondisi bangsa kita saat ini? Atau hanya sekedar mencari sensasi ?”ujar Mahesa Saat di Konfirmasi Via WA Kamis (8/2)
Pada penjelasannya, Mahesa Bagas Kara yang merupakan Gubernur BEM Periode 2023 ini memaparkan, pernyataaan sikap yang dilakukan civitas akademika Unib beberapa waktu lalu adalah bentuk kepedulian terhadap kondisi Bangsa saat ini yang dinilai memprihatinkan.
“Deklarasi keperihatinan terhadap bangsa adalah suatu bentuk kepedulian terhadap bangsa dan upaya untuk mempertahankan bangsa ini dari keserakahan atau kesewenangan para penguasa. Maka dari itu untuk menyadarkan masyarakat kembali dan untuk menyatukan masyarakat maka perlu tindakan pencerdasan” Papar Mahesa Bagas Kara
Lebih jauh di ungkapkan Mahesa Bagas Kara, untuk memahami kondisi Negara saat ini, sudah selayaknya penyelanggara Negara mengedepankan etika dan moral dalam setiap pengambilan kebijakan untuk masyarakat.
“Sudah selayaknya dalam penyelenggaraan suatu negara itu harus mengedepankan salah satunya adalah Etika dan moral, dengan terjadinya banyak kasus pelanggaran etik yang terjadi artinya ada yang tidak beres dalam penyelenggaraan negara kita, maka dari itu kita harus melek akan hal itu, kita harus memahami kondisi ini jangan seolah-olah buta akan apa yang terjadi akhir-akhir ini” Tutup Mahesa Bagas Kara