Foto : Dandim 0407/KB ,Kolonel Inf Widi Rahman.
Bengkulu//malboronews.com–Pemerintah Kota Bengkulu akan membubarkan Satuan Tugas (Satgas) Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi pada tanggal 30 Mei 2025. Status tanggap darurat yang ditetapkan pada 23 Mei 2025 akan berakhir pada 29 Mei 2025 pukul 00.00 WIB.
Komandan Satgas, Kolonel Inf Widi Rahman, SH, M Si. menjelaskan bahwa pada saat pembubaran Satgas, masyarakat yang terdampak bencana gempa bumi juga akan dikumpulkan untuk menerima bantuan yang akan didistribusikan melalui camat dan lurah.
Menurut Widi, jumlah rumah yang terdampak gempa bumi mencapai 352 unit, dengan 193 unit di antaranya yang termasuk dalam kategori rusak. Pemerintah akan memberikan bantuan dana rehabilitasi senilai Rp 60 juta untuk rumah rusak berat, Rp 30 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp 15 juta untuk rumah rusak ringan.
Widi juga menjelaskan bahwa permintaan warga untuk merobohkan rumahnya perlu diverifikasi terlebih dahulu oleh tim PUPR Pemkot Bengkulu, dan hanya rumah dengan kategori rusak berat yang dapat dirobohkan. Saat ini, sudah ada 7 unit rumah yang telah dirobohkan dan dalam proses pembangunan.
Pemerintah Kota Bengkulu telah melakukan verifikasi terhadap rumah-rumah yang terdampak gempa bumi. Berdasarkan data terakhir, terdapat 352 rumah yang terdampak, dengan 193 di antaranya mengalami kerusakan. Kerusakan tersebut terdiri dari 46 rumah rusak berat, 90 rumah rusak sedang, dan 57 rumah rusak ringan.
Pemerintah akan memberikan bantuan dana rehabilitasi senilai Rp 60 juta untuk rumah rusak berat, Rp 30 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp 15 juta untuk rumah rusak ringan. Selain itu, pemerintah juga telah menerima banyak bantuan sosial dari perorangan maupun instansi, yang telah didistribusikan kepada warga yang terdampak.”ucap Widi Rahman”.
Ferdi, ketua RT 49, membenarkan bahwa terdapat 51 unit rumah yang terdampak gempa bumi di wilayahnya, namun setelah diverifikasi, jumlahnya dikurangi menjadi 49 unit karena dua rumah tidak memenuhi kategori kerusakan. Saat ini, pemerintah telah mencetak 100 rekening penerima bantuan dan telah menyerahkan bantuan dana rehab secara simbolis kepada perwakilan warga.
Ferdi memberikan klarifikasi terkait bantuan rehab untuk warga yang terdampak gempa bumi. Ia menjelaskan bahwa warga yang menerima bantuan sudah diverifikasi langsung oleh tim yang terdiri dari unsur pemerintah, TNI, dan Polri. Proses verifikasi ini dilakukan langsung di lapangan dengan didampingi RT dan melibatkan berbagai pihak terkait seperti BNPB, Dinsos, Baznas, dan PUPR.
Ferdi juga menyebutkan bahwa masih belum ada petunjuk terkait teknis pelaksanaan rehab, apakah akan dilaksanakan sendiri oleh warga atau dibantu pemerintah. Ia juga menyampaikan bahwa tidak ada temuan penyakit atau korban luka-luka pasca gempa bumi dan memberikan apresiasi kepada Gubernur Bengkulu Helmi Hasan yang telah menjumpai warga beberapa jam setelah gempa.”tegas Ferdi”.(**)