Debat Perdana Kandidat Kandidat Paslon Gubernur Provinsi Bengkulu DiWarnai Kericuhan

Bengkulu,malboronews.com – Debat pertama kandidat Calon Gubernur Bengkulu yang di adakan di Hotel Mercure 31/10/2024 di warnai kericuhan

Kericuhan terjadi  awal debat sebelum acara debat di mulai, dikarenakan pedukung Paslon 01 Helmi-Mian ketahuan membawa alat peraga kampanye di dalam ruang debat,yang seharusnya peraturan dari KPU melarang membawa alat peraga di dalam ruang debat

Sempat terjadi Protes keras dari pendukung CaGub 02 atas tindakan pendukung CaGub 01 yang membawa alat peraga kampanye di ruang Debat,dan sempat terjadi insiden aksi dorong  petugas penyelengara debat  oleh salah satu pendukung CaGub 01 yang di sinyalir seorang anggota dewan Provinsi Bengkulu Suharto dari partai Gerindra, disaat inggin menyita alat peraga kampanye yang di bawa nya,hal ini sangat tidak etis karena di lakukan oleh seorang Anggota Dewan Provinsi Bengkulu, menurut salah seorang pendukung dari Romer yang juga anggota dewan Provinsi.

Atas tindakan para Pendukung CaGub 01 yang membawa alat peraga di dalam ruang debat,maka KPU memberikan  peringatan pertama kepada parapendukung CaGub 01 Helmi-Mian

Acara debat kandidat Calon Gubernur kembali di lanjutkan setelah semua alat peraga di sita pihak penyelenggara dan hingga akhir debat berjalan kondusif.

Debat di ikuti oleh kedua Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor Urut 1 Helmi Hasan-Mian, serta Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Nomor Urut 2 Rohidin Mersyah-Meriani.

Kedua paslon adu gagasan membangun Provinsi Bengkulu 5 tahun ke depan

Adapun tema pada debat pertama yakni, Transpormasi Sosial dan Ekonomi, Sumber Daya Manusia dan Keamanan Daerah.

Debat kandidat dipandu moderator Bunga Harum Dani.

Diungkapkan, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu, Rusman Sudarsono SE bahwa debat perdana mengangkat tema “Transformasi Sosial dan Ekonomi Sumber Daya Manusia dan Keamanan Daerah,”

Lebih lanjut, Rusman menerangkan, bahwa tujuan debat pada Pilgub Bengkulu merupakan wujud pendidikan untuk masyarakat, serta meningkatkan ketahuan masyarakat terhadap masing-masing paslon.

Serta menyebarkan visi misi masing-masing paslon dan informasi dan menjadikan patokan masyarakat untuk memilih pada 27 November 2024.

Terakhir, diperuntukan untuk menggali visi misi masing-masing Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu periodeisasi 2024-2025 mendatang.

“Debat ini memiliki tujuan dan memberikan informasi untuk masyarakat Bengkulu terkait ide dan gagasan para Paslon” singkat Rusman.

Lebih lanjut, jalannya debat berlangsung dengan masing-masing paslon menyampaikan gagasannya membangun Provinsi Bengkulu.

Salah satunya mengenai, isu keperempuanan, anak serta lapangan kerja untuk kemajuan Provinsi Bengkulu yang akan datang.

Pasangan Rohidin-Meriani dari Paslon 02, yang disampaikan Rohidin Mersyah menyampaikan, bahwa pentingnya pendekatan agama sebagai salah satu upaya mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Lanjutnya, pendidikan agama yang baik dapat memberikan pondasi kuat bagi keluarga dalam membangun hubungan yang harmonis serta mengurangi risiko kekerasan.

“Tentu persoalan ini bisa dikurangi dengan pendidikan agama yang baik di lingkungan keluarga,” sampai Rohidin.

Pandangan ini direspon positif oleh Paslon nomor ururt 1, Helmi-Mian, yang juga menyoroti pentingnya peran agama dalam menciptakan ketentraman dalam keluarga.

Helmi menyatakan bahwa pemahaman agama yang baik di kalangan anggota keluarga, mulai dari ayah, ibu, hingga anak, akan menciptakan keluarga yang lebih harmonis di Bengkulu.

“Dengan agama yang baik yang dipahami oleh ayah, ibu, dan anak maka keluarga di Bengkulu akan tentram,” ujar Helmi.

Ketua Tim Pemenangan ROMER, Drs. Sumardi berpendapat Paslon ROMER unggul pada gelaran debat perdana Cagub-Cawagub Bengkulu 2024.

Keunggulan tersebut, dikarenakan ROMER telah memilki bukti pembangunan untuk Provinsi Bengkulu, baik itu dari sosok Rohidin Mersyah ataupun Meriani yang giat membangun Bengkulu dari sektor usahanya

Sumardi juga mengatakan, bahwa seluruh program 18 prioritas plus semasa kepemimpinan Rohidin Mersyah tuntas dilakukan dan masyarakat dapat merasakannya.

Seperti, Kartu Bengkulu Sejahtera (KBS), Pembebasan pajak kendaraan bermotor roda dua, Pemberian tunjangan daerah peningkatan uang makan dan TPP bagi ASN dan honorer Provinsi Bengkulu.

SPP gratis bagi siswa SMA, SMK dan SLB serta pemberian beasiswa bagi mahasiswa berprestasi, Listrik gratis bagi rumah tangga dengan daya 450 KWH, Pemberian gas ukuran 3 kg gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Peningkatan kesejahteraan bagi guru TK dan PAUD se-Provinsi Bengkulu, Pembangunan stadion mini di setiap kecamatan di wilayah Provinsi Bengkulu, Peningkatan dan penyeragaman honor Imam khotib dan Bilal serta Pimpinan rumah ibadah lainnya yang dibayarkan melalui rekening Bank Bengkulu.

Peningkatan dan penyeragaman penghasilan tetap Kepala Desa, Perangkat Desa dan BPD, Pengadaan alsintan gratis untuk petani berupa handtraktor, Cultivator, Mesin air, Power Thresher, dan Hand sprayer, Menjaga stabilisasi dan meningkatkan harga komoditas perkebunan terutama karet kopi dan sawit.

Membeli dan menampung hasil produk pertanian dengan harga yang layak pada saat panen berlimpah dan harga di pasar murah dan membuat gudang di seluruh kabupaten kota se Provinsi Bengkulu, Menjamin ketersediaan pupuk bersubsidi untuk petani.

Penurunan status kawasan hutan menjadi hutan sosial kemasyarakatan dan hutan adat untuk para petani pekebun Provinsi Bengkulu, Membangun pelabuhan perikanan, pabrik es, pemberian izin usaha dan Alat tangkap gratis, Membangun kebebasan pers perlindungan hukum dan peningkatan kompetensi wartawan dan Menjaga nilai-nilai budaya dan sejarah Bengkulu serta mengembangkan industri kreatif.

“Seperti halnya program 18 prioritas Rohidin selama memimpin itu tuntas, apa yang ingin dikritik lawan,” tutup Sumardi.

Akademisi Universitas Dehasen (Unived) sekaligus Pengamat Politik Faruri, M.Ikom menilai debat perdana Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Bengkulu yang mempertemukan Helmi Hasan-Mian (HM) dan Rohidin Mersyah-Meriani (ROMER) disebut mengulang sejarah Pilgub 2019 lalu.

Dikarenakan pertemuan Rohidin Mersyah dan Helmi Hasan pada debat Pilgub Bengkulu merupakan reka ulang pada Pilgub Bengkulu 2019 lalu.

“Pilkada pilgub 2024 Bengkulu sebenarnya rematch, hampir sama dengan tahun 2019 cuma tahun 2024 ini hanya 2 paslon,” sampai Faruri.

Faruri mengatakan, bahwa debat perdana yang disaksikan oleh seluruh mata masyarakat Provinsi Bengkulu, akan menjadi indikator ketertarikan masyarakat terhadap 2 Paslon tersebut.

“Keberhasilan debat bisa dinilai ketikapasangan calon mampu secara kompakmenjelaskan pertanyaan dan menyampaikan visi misi ide gagasanya dengan baik ketika debat dan rasional antara perkataan dan tindakan yang di lakukan selama paslon tersebut menjabat,” ungkap Faruri. 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *