Bengkulu,malboronews.com-Dalam debat kedua Pilgub Bengkulu yang digelar KPU di Mercure Hotel (12/11), calon gubernur petahana, Rohidin Mersyah, menanggapi wacana perubahan nama-nama identitas Bengkulu menjadi “Merah Putih.”
Menurut Rohidin, Bengkulu telah lama dikenal dengan nama “Bumi Rafflesia,” sebuah identitas kuat yang sudah terbangun baik di tingkat nasional maupun internasional.
Rohidin menekankan bahwa nama “Bumi Rafflesia” memiliki nilai sejarah dan kebanggaan tersendiri, merepresentasikan keunikan Bengkulu sebagai rumah bagi bunga langka dan terbesar di dunia, Rafflesia arnoldii.
“Nama Bumi Rafflesia ini bukan hanya simbol, tapi juga brand yang telah menjadi bagian dari daya tarik Bengkulu di kancah nasional dan internasional. Mengubahnya akan menghilangkan identitas lokal yang selama ini diperjuangkan dan dihargai oleh masyarakat Bengkulu,” ujar Rohidin.
Sebagai calon gubernur, Rohidin menyatakan pentingnya mempertahankan nama yang sudah melekat kuat di benak masyarakat dan wisatawan. Selain melambangkan keindahan alam dan keragaman hayati Bengkulu, nama ini juga mendukung promosi pariwisata serta pengembangan produk-produk unggulan daerah.
Ia menyampaikan bahwa usaha branding melalui nama Bumi Rafflesia selama ini telah berkontribusi positif terhadap perekonomian daerah dan memperkuat citra Bengkulu sebagai destinasi unik di Indonesia.
“Bumi Rafflesia adalah bagian dari kebanggaan kita sebagai masyarakat Bengkulu. Mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih umum seperti ‘Merah Putih’ bisa melemahkan identitas khas kita dan mengaburkan pesan unik yang kita tawarkan kepada dunia,” tegasnya.
Rohidin menutup pernyataannya dengan menegaskan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan yang berakar pada potensi dan identitas lokal Bengkulu, tanpa mengabaikan sejarah serta simbol-simbol budaya yang telah mengharumkan nama Bengkulu.
(Januar/MCPK)