Bengkulu Utara malboronews.com, Dinas Pendidikan (Diknas) dan Dinas perlindungan Perempuan dan Peduli Anak (DPPPA) kabupaten Bengkulu Utara turun gunung ke Desa Suka Maju Kecamatan Marga Sakti sebelat mencari akar masalah oknum Guru agama Cabul HD di SD 215 Bengkulu Utara.Minggu 21 Januari 2024
Dalam hal ini hadir Kepala dinas Pendidikan Bengkulu Utara Fahrudin, Sekdis dan Kabid SD Dinas Pendidikan Bengkulu Utara, Dari Dinas PPPA adalah Kabid Perlindungan Anak Veni, Kepala UPTD PPPA Mimid dan Hepi Dinas PPPA Bengkulu Utara, PGRI Putri Hijau dan marga Sakti sebelat serta staf, Dewan Guru dan staf SD 215 Bengkulu Utara, Pemdes Suka Maju Irwantoni Kepala Desa serta perangkat, Fasda DRPPA BU Yulisti SH dan Fasda PATBM BU Ibnu Majah, wali murid korban Dugaan Cabul 24 dan anak-anak korban. Kegiatan di laksanakan di kantor desa Suka maju kecamatan Marga Sakti sebelat.
Kepala Desa suka maju Irwantoni SP dalam arahannya mengatakan kami dari pemdes suka maju hanya mempasilitasi tempat karena wilayah SD ada di suka maju, oleh sebab itu saya selaku pemerintah desa berharap kepada wali murid mari kita sama-sama mengawal kasus tersebut sampai tuntas kita percaya kepada pihak penegak hukum untuk memproses sampai tuntas, dan juga tentang lain kami harap baik pihak Diknas BU dan DPPPA Bengkulu Utara kami harap ini bisa kita kawal sampai tuntas, karena seorang guru adalah pengayom bagi anak-anak. Kedepan harapan kami pihak terkait bisa mengawal dan mempasilitasi hal ini Samapi tuntas ujar.
Kepala Dinas Pendidikan Bengkulu Utara Fahrudin Dalam arahannya mengatakan, kami dari Diknas Bengkulu Utara juga sangat menyayangkan kejadian ini, kami merasakan Bapak dan ibu terhadap anak-anaknya yang telah di lakukan oleh oknum guru tersebut, dengan ini kami harap bersabar biar sama-sama mengawal kasus ini, kita serahkan sepenuhnya ke penegak hukum ujarnya.
Lebih jauh ia mengatakan kami akan mengevaluasi SD 215 Bengkulu Utara, untuk melihat sejauh mana Sekolah tersebut untuk meningkat mutu anak setelah kejadian ini, guru harus perseuasif untuk memberi motivasi terhadap anak tersebut karena Fsikis anak harus kita tingkatkan setelah kejadian ini, kami akan menurunkan orang-orang
Fsikologis untuk mengembalikan kepercayaan anak tersebut, intinya guru harus memberi pendampingan yang lebih terhadap anak tersebut tersebut dalam hal mengembalikan fiskis anak tersebut ujarnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPPA) Bengkulu Utara Solita yang di wakili Kabid Perlindungan Anak Veni di dampingi UPTD PPPA Mimid mengatakan kami dari DPPPA tuposki kami adalah pendampingan terhadap anak tersebut, kami punya fsikolog untuk membawa anak-anak percaya diri kembali, anak-amak perlu kita lindungi dan tidak bisa kita buat anak kita Fsikologisnya terpukulul dengan kejadian ini, maka kami terus dampingi sampai terang benderang supaya kasus ini ada putusan pengadilan ujarnya.
Kami sangat menyayangkan kasus tersebut, ya karena sudah di lapor ke penegak hukum maka kita percayakan ke penegak hukum, mari sama-sama kita kawal ujar Mimit.
Perwakilan dari Wali Murid Rohmat dan Eliyadi menyampaikan, kami sudah melaporkan kasus tersebut ke penegak hukum maka ingin penegak hukum serius menangani kasus tersebut, sebenarnya kami ada kekecewaan terhadap Guru SD 215 Bengkulu Utara, sebab saat guru dan murid membuat perdamaian terhadap Dugaan Kasus cabul Oknum guru terhadap anak-anak kami hanya mengundang anak-anak saja tidak mengundang kami wali murid, apa lagi di dalam surat tersebut anak-anak di suruh tanda tangan, nama nya anak-anak mana mereka tahu, kami jujur kecewa dengan guru-guru SD tersebut.
Kami juga mendesak dinas pendidikan Bengkulu Utara untuk mengevaluasi terhadap guru tersebut dan sekolah SD 215 BU, dan juga kami minta kasus ini di buka terang benderang dan ada suatu kepastian hukum yang tetap terhadap pelaku tersebut, ya anak-anak kami sangat trauma dengan kejadian ini, kedepan kami harap dewan guru apa bila ada kejadian maka harus koordiansi dengan Komite dan komite bisa mengundang wali murid bersangkutan maka ini akan lebih baik ujarnya. (#$$)